• Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
  • Opini
Search
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
PolitikTerkini

“Jangan Semua Ikuti Mertua Anda!”: Said Didu Sentil Keras Bobby Soal Empat Pulau Aceh

Menurut Said, ini bukan kali pertama Bobby menunjukkan manuver politik yang menurutnya terlalu agresif, apalagi bila menyangkut kepentingan simbolik seperti batas wilayah. Ia mengingatkan agar Bobby tidak menyederhanakan urusan kenegaraan menjadi sekadar ajang pengaruh pribadi.

Nugroho P.
Last updated: Juli 10, 2025 2:01 pm
Nugroho P.
Juni 18, 2025
Share
4 Min Read
Gu
Bobby Nasution
SHARE

NARAKITA, JAKARTA – Polemik soal status empat pulau—Pulau Panjang, Pulau Lipan, Mangkir Gadang, dan Mangkir Ketek—yang akhirnya ditetapkan masuk wilayah Aceh, memunculkan gelombang kritik tajam. Salah satunya datang dari analis kebijakan publik, Muhammad Said Didu, yang secara terbuka menyentil Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.

Selasa (17/6/2025), Said Didu tanpa ragu mengungkap dugaan manuver yang dilakukan Bobby di balik layar demi mengamankan pulau-pulau tersebut ke pangkuan Sumut.

“Saya tahu Anda melobi ke berbagai pihak hingga detik terakhir, demi memindahkan empat pulau itu ke Sumatera Utara. Tapi maaf, tak semua bisa Anda atur,” kata Said Didu, dengan nada bicara yang tajam dan tanpa basa-basi.

Ia menyebutkan bahwa Bobby bahkan menghubungi sejumlah tokoh penting yang harus terbang dari Jakarta ke Medan, hanya untuk dibujuk dan dilobi. Meski tidak menyebutkan nama, Said memberi sinyal bahwa tokoh yang dilobi punya posisi strategis di pusat kekuasaan.

Tak berhenti di situ, Said juga mempertanyakan langkah Bobby yang sempat mendatangi Aceh untuk menawarkan kerja sama pengelolaan wilayah. Menurutnya, pendekatan kolaborasi dalam urusan administratif wilayah adalah bentuk penyimpangan dari prinsip dasar tata kelola negara.

“Ini bukan sekadar proyek gabungan, ini soal batas kedaulatan daerah. Gak bisa seenaknya datang lalu ajak kolaborasi, seolah-olah ini urusan bisnis lintas kabupaten,” katanya.

Said Didu bahkan memberikan peringatan tajam soal gaya kepemimpinan Bobby yang dinilai terlalu bergantung pada pengaruh politik keluarga. Tanpa menyebut nama secara langsung, ia menyindir posisi Presiden Jokowi, mertua Bobby, yang dinilai masih menjadi poros pengaruh kuat di pemerintahan.

“Maaf Pak Bobby, tidak semua hal harus mengikuti pola pikir dan jalan yang pernah ditempuh mertua Anda. Negara ini berjalan atas dasar hukum dan keadilan, bukan koneksi keluarga,” ujar Said dengan nada sindiran yang tegas.

Kritik ini muncul bersamaan dengan keputusan final Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan keempat pulau itu sah secara administratif sebagai bagian dari Provinsi Aceh. Keputusan itu diambil setelah rapat jarak jauh yang dipimpin langsung dari Rusia, dan diumumkan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Said Didu menilai keputusan Prabowo sebagai langkah berani yang menutup celah tarik-menarik kepentingan elite daerah. Ia juga memuji sikap Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang tetap tenang dan tidak terprovokasi saat terjadi sengketa.

Menurut Said, ini bukan kali pertama Bobby menunjukkan manuver politik yang menurutnya terlalu agresif, apalagi bila menyangkut kepentingan simbolik seperti batas wilayah. Ia mengingatkan agar Bobby tidak menyederhanakan urusan kenegaraan menjadi sekadar ajang pengaruh pribadi.

“Gubernur bukan sekadar jabatan administratif, tapi harus jadi penjaga marwah konstitusi. Jangan tarik-tarik semua jadi ranah perasaan dan kekuasaan,” ucapnya.

Ia juga menegaskan bahwa masyarakat Sumut dan Aceh sudah cukup dewasa menyikapi keputusan ini. Yang dibutuhkan adalah sikap kenegarawanan dari pemimpin daerah, bukan pertarungan ego pribadi.

Said menutup kritiknya dengan pernyataan yang menyengat: “Kalau Anda ingin dihormati, jangan melobi untuk menguasai. Tunjukkan jiwa pemimpin, bukan sekadar pengaruh politik.”

Kini, publik menanti apakah Bobby Nasution akan memberikan tanggapan atas kritik tajam ini. Namun yang pasti, keputusan telah dibuat, dan empat pulau itu kini kembali secara sah ke Aceh—tanpa perlu lobi, tanpa perlu kompromi politik keluarga. (*)

TAGGED:bobby nasutionbobby rebut empat pulau acehsaid didutito restui bobby caplok 4 pulau aceh
Share This Article
Email Copy Link Print

T E R K I N I

Megawati Tegur Keras PDIP Jateng: Jangan Lagi Memalukan Saya!
Agustus 2, 2025
Wamentan Ajak Peternak Ubah Kotoran Sapi Jadi Energi Terbarukan
Agustus 2, 2025
Kongres Persatuan PWI Digelar di Cikarang, Dua Kubu Akhirnya Satu Suara
Agustus 2, 2025
Megawati Tegaskan PDIP Bukan Oposisi, Tapi Penyeimbang Pemerintahan
Agustus 2, 2025
Megawati Rangkap Jabatan Ketum dan Sekjen PDIP, Hasto Tak Masuk Struktur Baru
Agustus 2, 2025

Trending Minggu Ini

Kongres Terutup PDI Perjuangan 2025: Strategi atau Ketakutan?
Juli 31, 2025
Puan Maharani di Tengah. Penerus Ketum PDI Perjuangan?
Juli 31, 2025
Wacana Munaslub Golkar Lengserkan Bahlil Lahadalia
Juli 31, 2025
Hasto Diampuni Tak Jadi Dihukum, Prabowo Beri Amnesti Sekjen PDIP
Juli 31, 2025
Rp40,34 Triliun Dana Desa Sudah Tersalur, BLT Menjangkau Hampir 8.000 Desa
Juli 28, 2025

Berita Terkait

Pendidikan & Budaya

SMA Kolese Loyola Juara Kompetisi Debat Pelajar Piala Wali Kota

T. Budianto
Pendidikan & Budaya

Tim KKN-T Undip 21 Dorong Petani Gedong Ciptakan Produk Inovasi Kopi

T. Budianto
Ekonomi & Bisnis

Ekonom Indef: Kasus Tom Lembong Cerminkan Hukum yang Buruk, Ancaman Serius bagi Ekonomi

T. Budianto
Kriminalitas dan Hukum

Harun Masiku Masih Diburu, KPK Tegaskan Amnesti Hasto Tak Pengaruhi Penyelidikan

T. Budianto
narakita.id
Facebook Twitter Youtube

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?