NARAKITA, SEMARANG- Sejumlah 423 atlet pelatda Jawa Tengah dari 57 cabor mengikuti tes fisik selama 2 hari Rabu-Kamis, (11-12/6) di stadion Jatidiri Semarang. Selama tes fisik mereka didampingi oleh 106 pelatih dari cabor masing masing.
Ketua panitia M Fatchurahman Bagus mengatakan, tes fisik atlet pelatda Jateng diadakan untuk mengukur kemampuan data awal atlet. Setelah data awal kondisi fisikatlet diketahui, kemudian akan dianalisa dan dievaluasi oleh para pelatih cabang olahraga.
Menurut Bagus, untuk mengetahui perkembangan selanjutnya tentang kondisi fisik atlet, KONI Jawa Tengah akan melakukan koordinasi dengan para pelatih dengan menggelar workshop yang menurut rencana dilaksanakan pada 20-21 Juni 2025.
Bagus berharap, dari penataran tersebut para pelatih akan membuat program latihan terhadap atlet pelatda Jateng. “Kegiatan tes fisikini untuk mengetahui data awal atlet. Dan kami berharap nantinya para pelatih dapat menganalisa sekaligus mengevaluasi terhadap fisik atlet diantaranya apakah ada yang kurang dan lain lain tentang kondisi fisik atletnya”, tutur Bagus.
Atlet Pelatnas
Sedangkan bagi atlet pelatnas asal Jawa Tengah, juga wajib mengikuti tes fisik di lokasi pelatnas. Sementara kepada atlet yang saat ini mengikuti kejuaraan, tes fisik dapat dilakukan di cabor masing masing.
Bagus berharap semua atlet yang ikut tes fisik tersebut hasilnya lebih bagus dari sebelumnya. Tes fisik atlet antara lain berupa kelenturan, power tungkai, daya tahan otot lengan, daya tahan otot perut dan tes pada lintasan atletik.
Sementara itu, Mugiyo Hartono dari tim monitoring atlet pelatda Jateng mengatakan, atlet pelatda Jawa Tengah tahun 2025 ini sebuah kelanjutan dari pelatda pelatda sebelumnya.
Sehingga pada akhirnya nanti dalam PON 2028 mendatang, atlet Jateng terus ada peningkatan lebih baik dari PON sebelumnya. Mugiyo minta selama menjalani tes pisik, agar para atlet sungguh sungguh mengeluarkam kemampuan dan kekuatan fisiknya.
“Para atlet dapat mengeluarkan kemampuan dan kekuatan fisikdengan cara sungguh. Kami berharap dari tes fisikini, para atlet terus ada peningkatan sehingga mampu menghasilkan prestasi hingga pada PON tahun 2028,” kata Mugiyo Hartono yang juga staf pengajar FIK Unnes Semarang ini. (*)