NARAKITA, JAKARTA – Menjelang laga krusial melawan Timnas Indonesia, pelatih China Branko Ivankovic masih terlihat belum menemukan komposisi terbaik untuk diturunkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (5/6). Ketidakpastian ini membuat banyak pihak mulai menerka-nerka strategi apa yang sebenarnya sedang disiapkan juru taktik asal Kroasia itu.
Sejak pemusatan latihan dimulai pada akhir Mei, Ivankovic terus mengutak-atik formasi. Beberapa laporan dari media Tiongkok menyebutkan bahwa sudah ada empat kombinasi starter yang diuji coba dalam sesi latihan tertutup.
Hal ini menandakan bahwa belum ada satu susunan pemain yang dianggap paling siap untuk menghadapi skuad Garuda yang sedang dalam tren positif. Sementara waktu terus berjalan, Ivankovic justru masih berada di tahap eksperimen.
Nama-nama seperti Zhang Yuning, Wei Shihao, Zhu Chenjie, Wang Shangyuan, dan Wang Yudong disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk masuk daftar sebelas pemain utama. Namun belum ada kepastian dari kubu pelatih.
Ketidakjelasan komposisi starter ini dipandang sejumlah analis sebagai kendala dalam membangun chemistry tim. Apalagi melawan Indonesia yang tampil agresif dan solid, kepaduan antarlini akan menjadi faktor penentu.
Kondisi ini juga memunculkan spekulasi bahwa Ivankovic tengah mempertimbangkan untuk kembali memakai formasi 4-4-2 berlian, formasi yang sempat membuahkan hasil ketika China menundukkan Indonesia pada pertemuan sebelumnya di Qingdao.
Meski demikian, pola tersebut sebenarnya kurang cocok jika dikaitkan dengan pendekatan permainan bertahan pasif yang menunggu serangan lawan—gaya yang beberapa kali dipraktikkan Ivankovic di laga-laga besar.
Kekhawatiran lain datang dari tekanan besar yang sedang menimpa pelatih berusia 70 tahun tersebut. Kekalahan dari Indonesia akan mempersempit peluang China lolos ke babak berikutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Media lokal bahkan menyoroti minimnya kepastian dalam penentuan lini depan dan lini tengah. Perputaran pemain dalam sesi latihan membuat suasana skuad kurang stabil menjelang laga penting ini.
Sohu, salah satu media kenamaan China, menyebut bahwa eksperimen yang terus berlangsung dalam internal tim bisa membuat pemain bingung terhadap peran masing-masing di lapangan.
Dengan waktu yang tersisa hanya beberapa hari, Ivankovic dituntut untuk segera menetapkan keputusan tegas terkait taktik dan susunan pemain. Jika tidak, keraguan itu bisa menjadi bumerang.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan kubu Indonesia yang dinilai lebih matang dalam membangun kerangka permainan. Shin Tae-yong sudah memiliki gambaran jelas siapa pemain inti dan bagaimana pola bermain yang akan diterapkan.
Ivankovic, yang dikenal sebagai pelatih dengan pendekatan konservatif, kini tampaknya berada dalam dilema antara bermain aman dengan formasi lama atau mencoba kejutan demi mengejar hasil maksimal.
Situasi ini memaksa publik Tiongkok ikut berspekulasi dan menerka-nerka arah strategi yang tengah disusun. Apakah Ivankovic akan tetap pada pendekatan defensif, atau justru mengubah arah dengan tekanan tinggi sejak awal laga?
Sementara itu, beberapa pengamat taktik menyarankan agar China bermain lebih terbuka jika ingin mencuri poin dari Indonesia yang memiliki kecepatan dan kreativitas di lini serang.
Semua mata kini tertuju ke SUGBK, di mana duel dua pelatih asing berbeda filosofi ini akan menjadi sorotan. Laga ini tak hanya tentang tiga poin, tetapi juga menentukan arah masa depan kedua tim dalam kualifikasi.
Dalam beberapa hari ke depan, teka-teki mengenai pilihan starting XI Ivankovic akan terjawab. Namun hingga saat ini, teka-teki itu masih terus menerka dan membuka ruang diskusi.
Laga Kamis malam nanti menjadi ujian besar bagi Ivankovic—apakah ia akan menemukan formula yang tepat, atau justru strategi yang terus ditebak itu menjadi kelemahannya sendiri. (*)