NARAKITA, MAKKAH – Warga Madura, Jawa Timur (Jatim), meninggal dunia setelah dehidrasi atau kehausan parah di gurun pasir, saat hendak menunaikan ibadah haji secara ilegal, di Makkah.
Tiga Warga Negara Indonesia (WNI) ditemukan di tengah gurun wilayah Jumum, Makkah, pada Senin, 27 Mei 2025.
Mereka diketahui berusaha menunaikan ibadah haji melalui jalur ilegal, dan salah satu dari mereka ditemukan sudah meninggal saat diamankan oleh aparat Arab Saudi.
Diduga kuat, jalur ekstrem yang ditempuh menjadi penyebabnya. Konsul Jenderal RI di Jeddah membenarkan kejadian ini.
Ketiga WNI itu sebelumnya telah tertangkap dalam razia oleh petugas Arab Saudi karena mencoba menunaikan ibadah haji secara ilegal.
Korban tewas berinisial SM bersama 10 WNI lainnya sempat diamankan oleh aparat keamanan Arab Saudi karena mencoba menunaikan ibadah haji dengan visa non-haji.
Usai dipulangkan ke Jeddah, SM menolak menyerah. Bersama J dan S, ia kembali coba masuk Makkah lewat jalur gurun dengan taksi gelap.
Perjalanan makin berbahaya saat sopir taksi menurunkan mereka di tengah gurun karena takut tertangkap patroli. Ketiganya lalu ditemukan oleh patroli udara Saudi dengan bantuan drone.
Saat ditemukan, SM sudah meninggal diduga akibat dehidrasi parah dan suhu panas ekstrem.
J dan S segera dirawat di rumah sakit, lalu diusir kembali ke Jeddah oleh otoritas Saudi. Jenazah SM masih di rumah sakit Makkah untuk visum, sementara Konsulat RI di Jeddah koordinasi dengan keluarga di Madura.
Pemakaman akan dilaksanakan sesuai aturan di Arab Saudi.
Konsul Jenderal Yusron B. Ambary mengingatkan bahwa berhaji lewat jalur ilegal berbahaya dan melanggar hukum. KJRI Jeddah mengimbau WNI untuk selalu patuhi aturan haji resmi di Arab Saudi.
Peristiwa ini mengingatkan bahaya besar haji ilegal, yang tak hanya berisiko deportasi tapi juga nyawa.
Pemerintah Indonesia lewat KJRI Jeddah terus mengingatkan masyarakat agar tidak tergiur berhaji tanpa antre, yang sering berujung pada tragedi. (*)