NARAKITA, SEMARANG – Di sebuah kamar mungil yang dipenuhi poster idola dan rak buku pelajaran, seorang gadis remaja tengah menatap cermin. Di wajahnya mulai muncul jerawat kecil, tanda bahwa tubuhnya sedang berubah. Ia mengusap pipi pelan lalu bertanya pada ibunya, “Bu, aku boleh nggak pakai sabun muka kayak yang di iklan itu?”
Fenomena seperti ini makin sering terjadi di kalangan anak-anak usia sekolah. Mereka mulai peduli dengan penampilan, terutama wajah. Namun, pertanyaan besarnya adalah: kapan sebenarnya anak boleh mulai memakai skincare?
Saat Kulit Anak Mulai Berubah
Masa pubertas adalah titik awal ketika tubuh anak mulai mengalami banyak perubahan, termasuk kulit. Produksi minyak meningkat, pori-pori membesar, dan jerawat mulai muncul, terutama di area T-zone seperti dahi dan hidung.
“Biasanya mulai usia 12 tahun, anak-anak mulai mengalami masalah kulit yang membutuhkan perhatian,” ujar dr. Indah Lestari, dokter spesialis kulit. “Bukan untuk kecantikan, tapi sebagai bentuk perawatan diri yang sehat.”
Bukan Sekadar Tren, Tapi Edukasi Diri
Penggunaan skincare bukan hanya ikut-ikutan tren media sosial. Jika dilakukan dengan benar, perawatan wajah bisa menjadi cara anak belajar menjaga kesehatan dirinya sendiri, termasuk memahami apa yang dibutuhkan oleh kulit mereka.
“Aku mulai ajari anakku pakai sabun muka sejak kelas 7. Dia sendiri yang minta karena mulai risih sama jerawat,” ujar Rina, seorang ibu rumah tangga. “Tapi saya dampingi, nggak asal kasih produk.”
Langkah Awal: Pembersih Wajah Ringan
Produk pertama yang bisa diperkenalkan adalah facial cleanser atau sabun muka. Pilih yang tidak mengandung deterjen, minim busa, dan bebas dari pewangi buatan. Produk seperti ini lebih aman untuk kulit remaja yang masih sensitif.
Penggunaan sabun ini sebaiknya dilakukan dua kali sehari, pagi dan malam, untuk membersihkan debu dan kotoran yang menempel selama beraktivitas.
Lanjut dengan Pelembap yang Tepat
Setelah wajah dibersihkan, langkah selanjutnya adalah menggunakan pelembap. Banyak orang tua yang mengira pelembap hanya untuk kulit kering, padahal kulit berminyak pun tetap butuh hidrasi.
Pilih pelembap yang ringan, cepat meresap, dan berlabel non-komedogenik agar tidak menyumbat pori-pori. Sebisa mungkin, hindari juga pelembap yang mengandung alkohol atau parfum kuat.
Perlindungan dari Sinar Matahari
Tabir surya atau sunscreen adalah elemen penting yang sering dilupakan. Paparan sinar matahari dalam jangka panjang bisa mempercepat penuaan kulit dan menimbulkan flek hitam.
Untuk anak-anak, sunscreen dengan SPF 30 sudah cukup. Gunakan yang teksturnya ringan dan tidak lengket, agar anak merasa nyaman memakainya sebelum berangkat sekolah atau bermain di luar rumah.
Jangan Asal Ikut Influencer
Banyak anak yang tertarik mencoba skincare karena melihat konten review dari selebgram atau YouTuber. Namun, tidak semua produk yang viral aman untuk kulit remaja.
“Anak saya sempat mau beli serum mahal gara-gara lihat TikTok. Untung saya cek dulu komposisinya, ternyata ada bahan aktif yang terlalu keras buat usianya,” kata Lia, seorang ibu muda.
Kenali Jenis Kulit Anak Dulu
Sebelum memilih produk, penting untuk mengenali jenis kulit anak: apakah kering, berminyak, kombinasi, atau sensitif. Ini akan menentukan jenis produk yang sesuai dan menghindari reaksi alergi atau iritasi.
Jika perlu, konsultasikan dengan dokter kulit terlebih dahulu, terutama jika anak sudah menunjukkan gejala seperti jerawat parah atau ruam yang tidak kunjung hilang.
Ciri Anak Siap Pakai Skincare
Mulai muncul jerawat ringan
Kulit terasa sangat berminyak atau kering
Anak menunjukkan rasa tidak nyaman dengan kondisi kulitnya
Anak mulai tertarik untuk belajar merawat diri sendiri
Orang Tua Perlu Terlibat Aktif
Peran orang tua bukan hanya sebagai pembeli produk, tapi juga sebagai pembimbing. Mulai dari memilih produk yang tepat, mengajarkan cara pemakaian, hingga memantau apakah ada reaksi yang muncul setelah penggunaan.
“Kalau anak sudah bisa menyikat gigi sendiri dan cuci muka tanpa disuruh, itu bisa jadi tanda bahwa mereka siap dikenalkan dengan skincare,” ujar dr. Indah.
Jangan Dulu Pakai Produk Dewasa
Skincare untuk orang dewasa biasanya mengandung bahan aktif seperti retinol, AHA, atau BHA yang terlalu keras untuk kulit anak-anak. Produk-produk ini bisa menyebabkan iritasi atau memperburuk kondisi kulit jika digunakan sembarangan.
Cukup gunakan produk basic: facial wash, moisturizer, dan sunscreen. Hindari toner, serum, dan peeling untuk sementara waktu.
Bukan Soal Umur, Tapi Kebutuhan
Jawaban dari pertanyaan “kapan anak boleh pakai skincare” bukan terletak pada angka usia semata, tetapi pada kebutuhan dan kesiapan anak itu sendiri. Jika sudah muncul tanda-tanda perubahan kulit dan anak menunjukkan minat merawat dirinya, maka itulah waktu yang tepat.
Skincare bukan sekadar produk, tapi juga bentuk pendidikan. Pendidikan tentang merawat diri, mencintai tubuh sendiri, dan membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini.