NARAKITA, SEMARANG – PSIS Semarang resmi terdegradasi dari BRI Liga 1, kasta teratas liga sepak bola profesional. Musim depan, klub kebanggaan warga Semarang ini bakal berlaga di kompetisi Pegadaian Liga 2.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengakui krisis keuangan di klub sehingga membuat gaji atau hak pemain yang terlambat terbayarkan.
“Untuk pemenuhan hak pemain atau official selalu diupayakan dan akan menjadi tanggung jawab saya selaku pemegang saham terbesar dan pengelola PSIS,” ujar Yoyok, Minggu (25/5/2025).
Pihaknya telah membuat skema pelunasan utang. Yoyok pun berjanji menunaikan kewajibannya sesuai yang telah direncanakan.
“Insya Allah tuntas tepat waktu sesuai rencana,” katanya.
Yoyok tidak menjelaskan berapa tanggungan gaji pemain yang belum dibayarkan. Dia juga tidak menjelaskan detail kapan masalah ini akan rampung
Sisi lain, Yoyok selaku pemegang saham terbanyak PSIS Semarang, meminta maaf karena selama ini banyak situasi dan masalah yang telah membuat gaduh, di antaranya berkait buruknya komunikasi dan krisis keuangan klub.
“Karena komunikasi yang kurang baik serta krisis keuangan yang dialami oleh PSIS menyebabkan adanya gaji atau hak pemain yang terlambat terbayarkan, sehingga mempengaruhi prestasi PSIS musim ini,” aku Yoyok.
Dia menyampaikan permintaan maaf kepada segenap penggemar PSIS Semarang.
Secara khusus, ia meminta maaf kepada seluruh pemain, official, staf yang sudah berjuang di PSIS, bahkan mereka turut terdampak permasalahan ini.
“Sebagai CEO klub, saya yang bertanggung jawab atas kejadian di musim Liga 1 2024/2025,” tutur Yoyok.