Senin, 7 Jul 2025
  • Feed
  • Like
  • Save
  • Aktivitas
  • Blog
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
🔥 HOT NEWS
EBT Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Global 21 Persen pada 2060, Ini Syaratnya
Google Dihukum Bayar Denda Rp 5 Triliun kepada Pengguna Android, Ini Kasusnya
Sekolah Rakyat di Jateng Dibuka, 1.075 Siswa Kurang Mampu Siap Terima Pendidikan Gratis
Jasad Notaris Perempuan Ditemukan di Sungai Citarum, Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku
Kasus Penembakan Siswa SMKN 4, DPR Minta Publik Awasi Ketat Proses Hukum
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Terkini
  • Sport
  • Serba-serbi
  • Opini
Search
  • Terkini
    • Kriminalitas dan Hukum
    • Politiik
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Serba-serbi
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Serba-serbi

Kisah Ispiratif Diyem Wiryo Rejo: Dari Tetesan Jamu ke Tanah Suci, Perjalanan Panjang Penuh Tekad

Di balik kesederhanaannya, ada perjuangan panjang yang ia jalani. Setiap hari, Diyem mendorong gerobak jamunya menyusuri gang-gang kota. Untung yang ia dapat kadang tak seberapa, hanya sekitar seratus hingga dua ratus ribu rupiah sehari. Meski begitu, Diyem tak pernah mengeluh.

Nugroho P.
Last updated: Mei 16, 2025 12:03 pm
Nugroho P.
Mei 16, 2025
Share
3 Min Read
Mbah Diyem
SHARE

NARAKITA, MOJOKERTO – Di sudut kota Mojokerto, Jawa Timur, ada sosok yang selalu menyapa pagi dengan gerobak jamunya. Diyem Wiryo Rejo, nenek berusia 65 tahun, sudah puluhan tahun mengais rezeki dengan menjajakan jamu keliling. Tak ada yang menyangka, perempuan sederhana ini akhirnya bisa berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Di balik kesederhanaannya, ada perjuangan panjang yang ia jalani. Setiap hari, Diyem mendorong gerobak jamunya menyusuri gang-gang kota. Untung yang ia dapat kadang tak seberapa, hanya sekitar seratus hingga dua ratus ribu rupiah sehari. Meski begitu, Diyem tak pernah mengeluh. “Kalau ada rezeki, satu bulan bisa terkumpul satu juta,” tuturnya.

Setiap lembar uang yang berhasil ia kumpulkan disisihkan sedikit demi sedikit untuk ditabung.

Mimpi berhaji itu muncul setelah seorang teman memberi saran. “Kalau kamu ada tabungan, buat daftar haji saja,” kenang Diyem saat ditemui di Embarkasi Surabaya. Perkataan itu terus terngiang-ngiang dalam benaknya.

Diyem yang sudah puluhan tahun berjualan akhirnya terdorong untuk mendaftar haji bersama suaminya pada tahun 2012. “Saya dan suami sama-sama punya tabungan dari hasil jualan,” ujarnya. Setelah bertahun-tahun menyimpan rupiah demi rupiah, akhirnya terkumpul modal sebesar 25 juta rupiah.

Diyem mengenang masa-masa sulitnya, ketika pada usia belia ia mulai menjual jamu gendong.

“Dulu jualannya nggak pakai gerobak, tapi gendong. Berat sekali rasanya,” katanya sambil tersenyum. Saat anak-anak lain asyik bermain, ia harus menggendong beban berat mengelilingi kampung. Tak jarang, jika dagangan sepi, Diyem duduk di sudut jalan sambil mengusap peluh. Namun, ia tetap melangkah, yakin bahwa setiap keringatnya adalah doa yang akan terkabul.

Meski tubuh renta, semangat Diyem tetap menyala. Bahkan menjelang keberangkatan hajinya, ia masih menyempatkan berjualan. “Kalau tidak jualan, badan rasanya pegal semua,” ucapnya sambil tertawa kecil.

Diyem tak ingin menjadi beban bagi anak-anaknya. Meskipun mereka sudah melarangnya berjualan, Diyem tetap bertahan dengan aktivitas yang telah ia jalani sejak usia belasan.

Ketika akhirnya Diyem dan suaminya menjejakkan kaki di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo pada Kamis pagi, tak ada yang bisa menyembunyikan haru. Mimpi yang bertahun-tahun ia rawat kini menjadi nyata.

“Saya sangat bersyukur bisa pergi haji. Ini cita-cita saya sejak lama,” ungkapnya penuh haru. Sebuah perjalanan panjang dari gerobak jamu ke Tanah Suci, bukti bahwa kerja keras dan doa mampu mengantarkan seseorang menuju impian tertinggi.

TAGGED:ibadah hajiidul adhajual jamumbah diyempenjual jamupenjual jamu naik hajiperjuangan ibadah haji
Share This Article
Email Copy Link Print

T R E N D I N G

EBT Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Global 21 Persen pada 2060, Ini Syaratnya
Juli 6, 2025
Google Dihukum Bayar Denda Rp 5 Triliun kepada Pengguna Android, Ini Kasusnya
Juli 6, 2025
Sekolah Rakyat di Jateng Dibuka, 1.075 Siswa Kurang Mampu Siap Terima Pendidikan Gratis
Juli 5, 2025
Jasad Notaris Perempuan Ditemukan di Sungai Citarum, Polisi Amankan Dua Terduga Pelaku
Juli 5, 2025
Kasus Penembakan Siswa SMKN 4, DPR Minta Publik Awasi Ketat Proses Hukum
Juli 5, 2025

Berita Terkait

Serba-serbi

Air Suci, Nasi 3G, dan Pesona Lereng yang Menggugah Rasa, Sepenggal Kisah dari Festival Gunung Slamet

Nugroho P.
Serba-serbi

Festival Gunung Slamet #8, Dari Bersih Desa hingga Perang Tomat, Purbalingga Tawarkan Perayaan 3 Hari Penuh Pesona

Nugroho P.
Serba-serbi

Pelat Nomor Bisa Ungkap Motor Dibeli Cash atau Kredit, Ini Caranya

Nugroho P.
Serba-serbi

Del Monte Ajukan Bangkrut Setelah 138 Tahun, Tertekan Utang dan Perubahan Selera Pasar

Nugroho P.
  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan (Term of Use)
narakita.id
Facebook Twitter Youtube Rss Medium

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?