• Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Font ResizerAa
narakita.idnarakita.id
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
  • Opini
Search
  • Politik
  • Hukum
  • Ekbis
  • Nasional
  • Daerah
  • Pendidikan
  • Internasional
  • Sirkular
  • Serba-serbi
  • Sport
    • Sepak Bola
  • Opini
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Daerah

850 Anak dari Keluarga Miskin di Jateng Mulai Tempuh Pendidikan Berasrama

Sebanyak 850 anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem di Jawa Tengah resmi memulai pendidikan gratis berbasis asrama di sembilan Sekolah Rakyat (SR) yang mulai beroperasi sejak Senin, (14/7).

T. Budianto
Last updated: Juli 14, 2025 10:36 pm
T. Budianto
Juli 14, 2025
Share
3 Min Read
MENINJAU FASILITAS: Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meninjau fasilitas asrama Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta, Senin (14/7). (Foto: Pemprov Jateng)
SHARE

NARAKITA, SURAKARTA- Terobosan pendidikan untuk keluarga miskin dan miskin ekstrem di Jawa Tengah kini benar-benar hadir dalam wujud nyata. Mulai Senin (14/7), sebanyak sembilan Sekolah Rakyat (SR) resmi mulai beroperasi di berbagai kabupaten/kota di provinsi tersebut, memberikan akses pendidikan gratis berbasis asrama bagi ratusan anak kurang mampu.

Peresmian sekolah-sekolah tersebut dipusatkan di Sentra Terpadu Soeharso, Surakarta, dan ditandai dengan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk SR Menengah Atas 17 Surakarta oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.

“Ini bukan sekadar sekolah. Ini bukti bahwa negara hadir untuk menyejahterakan masyarakat lewat pendidikan. Kami ingin mengikis kemiskinan ekstrem dari akarnya,” ujar Luthfi di hadapan siswa dan orang tua.

Dari sembilan sekolah yang mulai beroperasi, enam merupakan tingkat SMA dan tiga lainnya tingkat SMP. Secara keseluruhan, sekolah-sekolah tersebut menampung sekitar 850 siswa angkatan pertama, seluruhnya berasal dari keluarga masuk kategori miskin dan miskin ekstrem sesuai data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Berbasis Asrama

Sekolah Rakyat mengadopsi sistem boarding school agar para siswa bisa fokus belajar tanpa beban biaya transportasi atau kendala lingkungan. Para siswa tinggal di asrama selama masa studi, namun tetap dapat bertemu keluarga setiap akhir pekan.

Di Sekolah Rakyat Menengah Atas 17 Surakarta sendiri, terdapat sekitar 200 siswa, didukung 20 guru dan tenaga pengajar serta 12 wali asuh yang mendampingi kehidupan berasrama para murid.

Luthfi mengapresiasi fasilitas yang tersedia seperti ruang kelas, asrama, dapur, tempat cek kesehatan hingga sarana belajar yang menurutnya “sudah sangat layak dan tertata baik”.

Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, menambahkan bahwa pemerintah kota akan memberikan berbagai fasilitas tambahan agar siswa tidak jenuh. “Kami akan beri tiket konser dan nonton gratis setiap tiga bulan, juga bebas menggunakan lapangan olahraga kota. Kami gotong royong agar Sekolah Rakyat ini benar-benar berhasil,” katanya.

Langkah ini juga selaras dengan program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang menaruh perhatian besar pada pengentasan kemiskinan melalui pendidikan.

Sebagai tambahan, Pemprov Jateng pada tahun ajaran 2025 juga meluncurkan program sekolah kemitraan, yang mengalokasikan pendidikan gratis bagi 5.004 siswa di SMA/SMK swasta mitra pemerintah daerah.

Dengan kombinasi kebijakan afirmatif dan fasilitas yang memadai, Sekolah Rakyat di Jawa Tengah diharapkan menjadi model pendidikan inklusif yang mampu memutus rantai kemiskinan antargenerasi. (*)

TAGGED:ahmad luthfipemprov jatengsekolah rakyat jateng
Share This Article
Email Copy Link Print

T E R K I N I

Atasi Blank Spot Pendidikan, Pemkot Semarang Dorong Tiga SMA Negeri Baru
Juli 14, 2025
Lawan Stunting dari Hulu, Pemprov Jateng Gandeng BKKBN
Juli 14, 2025
850 Anak dari Keluarga Miskin di Jateng Mulai Tempuh Pendidikan Berasrama
Juli 14, 2025
Iswar Akui Alihkan Anggaran Sekolah Rusak Era Mbak Ita
Juli 14, 2025
Konsolidasi BPR BKK Menuju BPRS, Komisi C DPRD Jateng Konsultasi ke Kemendagri
Juli 14, 2025

Trending Minggu Ini

Diperiksa KPK di Polda Jatim, Khofifah Tegaskan Penyaluran Dana Hibah Sesuai Prosedur
Juli 11, 2025
Yusril Ungkap Prabowo Perintah Gibran Berkantor di Papua, Juru Bicara OPM Langsung Merespons
Juli 11, 2025
OPM Pertanyakan Kapasitas Gibran Selesaikan Masalah Papua: Apa Kualifikasinya? Percuma!
Juli 9, 2025
Prabowo Tugaskan Gibran Berkantor di Papua, Penyingkiran atau Malah Penyelamatan di Tengah Tuntutan Pemakzulan?
Juli 9, 2025
Meski Dituntut 15 Tahun Penjara, Aipda Robig Penembak Siswa SMK Semarang Tetep Petentengan ”Membusungkan Dada’
Juli 9, 2025

Berita Terkait

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, bersama jajaran Forkopimda meluncurkan Kempling Semar, untuk pangan murah di Semarang.
Daerah

Kempling Semar, Upaya Pemkot Semarang Genjot Distribusi Pangan Murah dan Transaksi Digital

R. Izra
Daerah

Tol Klaten-Prambanan Resmi Dibuka, Bupati Dorong Lonjakan Wisatawan

T. Budianto
Kapolres Banjarnegara AKBP Mariska Fendi Susanto.
Daerah

Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Patuh Candi 2025, Kapolres Banjarnegara Ingatkan Soal Ini

R. Izra
Pemberian penghargaan di sela acara monitoring dan evaluasi pelaksanaan SIMPATIK yang digelar di Aula Dinas Kesehatan Banjarnegara, Jumat (11/7/2025).
Daerah

Waw! 1.116 Orang di Banjarnegara ‘Terjaring’ Program SIMPATIK

R. Izra
narakita.id
Facebook Twitter Youtube

Narakita merupakan media kolaboratif dengan tagline “New Hope for Everyone” yang membuka ruang untuk semua ide, semua koneksi dan semua masa depan.

  • Home
  • Kantor dan Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Penggunaan
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?