NARAKITA, SEMARANG – Layanan Dokter Spesialis Keliling (Speling) dan cek kesehatan gratis (CKG) yang dicanangkan Gubernur Ahmad Luthfi, telah diikuti 3,8 juta jiwa penduduk Jawa Tengah.
Program Speling merupakan skrining kesehatan ditambah layanan dokter spesialis hingga rujukan. Sementara cek keaehatan gratis hanya sebatas skrining. Layanan ini tanpa biaya atau gratis.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar, menjelaskan, target jumlah desa sasaran Speling sebanyak 1.278 setahun (Maret 2025-2026) dan saat ini sudah terealisasi di 152 desa.
Ia optimis bisa mencapai target, karena Pemprov Jateng bekerja sama dengan 361 rumah sakit pemerintah maupun swasta.
“Cek kesehatan gratis di Jateng 3,8 juta itu terbesar di Indonesia,” beber Yunita, Senin (23/6/2025).
“Kalau speling, Pak Gubernur sebenarnya menargetkan 70 desa di 105 hari menjabat. Tapi pada waktu yang sama sudah mencapai 152 desa dari target kami 1.278 desa. Kami optimis tercapai karena bisa dilakukan bersamaan”.
Dikatakan, desa prioritas Speling adalah yang masuk kategori miskin. Sejauh ini, masyarakat antusias untuk memanfaatkan kehadiran dokter spesialis tersebut.
Dari 152 desa tersebut, penyakit yang mendominasi berbeda-beda. Misal, warga di sekitar wilayah terdampak rob maka penyakit paling banyak adalah kulit seperti gatal-gatal.
Namun di wilayah lain yang pola makan atau gaya hidup kurang bagus maka didominasi hipertensi, gula hingga kolesterol.
Yunita mengatakan, layanan Speling dan cek kesehatan gratis ini berjalan beriringan. Lantaran cek kesehatan gratis merupakan program pemerintah pusat.
Penerima manfaat Speling ini, lanjutnya, tak hanya masyarakat semata. Dokter Puskesmas juga mendapatkan transfer ilmu dari para dokter spesialis. Semisal cara membaca hasil USG dengan tepat.
“Program Pak Gubernur ini merupakan program kolaborasi dan disengkuyung semua kabupaten serta kota,” ujarnya. (bae)