NARAKITA, SOLO – Pembayaran menggunakan layanan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di wilayah Soloraya mencapai 25 juta transaksi.
Plt Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Aries Purnomohadi, mengatakan target transaksi QRIS di Soloraya mencapai 60 juta transaksi.
Ia mengatakan banyak event dan kegiatan di Solo dan sekitarnya memberikan dampak terhadap peningkatan transaksi layanan QRIS.
“Dari target 60 jutaan transaksi frekuensi tahun ini, di Soloraya kita sudah berada di angka 25 jutaan posisi Mei. Artinya sejalan dengan event-event yang banyak ini sangat memberikan impact,” kata Aries di Solo, Jawa Tengah, Senin (23/6/2025).
Menurut dia, sebagian besar transaksi layanan QRIS berasal dari sektor ritel.
Nilai transaksi mayoritas di bawah Rp 100.000.
“Kebanyakan ritel. Jadi secara data sebenarnya kita melihat QRIS meyoritas malah di bawan Rp 100 ribuan transaksi-transaksi kecil,” ungkap dia.
Aries menyampaikan, layanan QRIS telah menarik Pemkab Karanganyar untuk menggunakannya.
Mereka ingin menerapkan layanan pembayaran nontunai untuk retribusi parkir dan retribusi di pasar tradisional.
“Ini kemarin ketemu Pak Rober Christanto (Bupati Karanganyar) di Karanganyar, beliau ingin garap retribusi pakai QRIS. Retribusi pasar, parkir. Sudah penjajakan,” katanya.
Agar layanan ini bisa segera diterapkan, kata Aries, BI Solo telah berkoodirnasi dengan salah satu perbankan di Karanganyar.
“Kemarin sudah kami coba hubungkan salah satu perbankan mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera dilaksanakan,” sambung Aries. (*)