NARAKITA, JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, mengenang 12 tahun wafatnya Taufiq Kiemas.
Puan mengungkapkan ekspresi kerinduannya kepada sosok sang ayah dengan unggahan pada akun Instagram pribadinya yang bercentang biru @puanmaharani.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengunggah slide video Taufiq Kiemas dengan caption:
“Mengenangnya bukan hanya dengan rindu, tapi juga dengan meneruskan nilai-nilai yang diwariskannya… InsyaAllah…Â
Hari ini mengenang 12 tahun kepergian Papa H.M. Taufiq Kiemas…
Alfatihah…
8 Juni 2013 – 8 Juni 2025
#PuanMaharani”
Unggahan Puan mendapat beragam respon dari netizen. Hingga pukul 12.30 WIB, unggahan itu peroleh hampir 43.000 like dan 490 komentar.
Akun @tika.fitriah: Papa Taufiq Kiemas, sosok yang ngasih banyak banget pelajaran soal kebangsaan
@sharsosusanto: Damai di Surga Untuk Beliau. Beliu Sangat Bijak, bawaannya sejuk dan sangat cair komunikasinya dengan Partai lain..
Sementara, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie menilai almarhum Taufiq Kiemas merupakan pribadi yang sangat dermawan.
Taufiq tak segan menyantuni istri para tokoh nasional agar mereka tidak terlantar sepeninggal suami mereka.
Jimly menyampaikan hal itu dalam acara haul ke-12 atau peringatan wafatnya Taufik Kiemas, suami Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang diselenggarakan PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (8/6/2025) kemarin.
Jimly mengatakan selain sikap dermawan, Ketua MPR periode 2009-2014 itu meninggalkan banyak warisan atau legacy.
Mantan Ketua Umum ICMI ini mengenang saat hendak mengundurkan diri dari jabatan sebagai asisten wakil presiden era Bacharuddin Jusuf Habibie setelah terpilihnya Megawati sebagai wapres, kemudian Taufiq Kiemas mencegah.
“Surat pengunduran diri saya ditolak oleh Pak Taufiq Kiemas. Beliau berpendapat, orang cerdas harus tetap berada di sekitar Bu Mega. Itulah perhatian besar Pak Taufiq kepada akademisi,” katanya.
Muhammad Taufiq Kiemas lahir pada tanggal 31 Desember 1942, dan wafat pada 8 Juni 2013.
Taufiq menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia dari 1 Oktober 2009 hingga kematiannya pada 8 Juni 2013.
Sebagai suami dari Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri, ia menjadi Bapak Negara Indonesia dari tahun 2001 sampai 2004.
Taufiq dikenal sebagai politikus cerdas dan pandai dalam membangun komunikasi dengan siapapun, bahkan dengan lawan-lawan politiknya. (*)